Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ini sering disebabkan oleh kekurangan zat besi, yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.
Diperkirakan lebih dari 3 juta orang di Amerika menderita anemia, dan meskipun sebagian besar kasus tidak memerlukan perawatan darurat, sekitar 146.000 orang setiap tahun dirawat di rumah sakit karena anemia yang cukup parah.
Bagaimana Anda bisa terkena anemia, dan apa yang menyebabkan kondisi ini? Berikut penjelasan tentang faktor risiko dan cara mengatasinya.
Faktor Risiko Anemia
Siapa pun bisa mengalami anemia, tetapi ada beberapa kelompok yang lebih rentan. Berikut adalah faktor risiko utama yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena anemia:
1. Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko terkena anemia meningkat, terutama bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun. Ini sering disebabkan oleh penyakit kronis dan kekurangan zat besi yang lebih umum pada orang tua.
Di sisi lain, bayi dan balita di bawah usia 3 tahun juga rentan terhadap anemia, karena kebutuhan zat besi yang tinggi untuk pertumbuhan mereka yang cepat.
Susu sapi adalah salah satu faktor yang dapat berkontribusi pada anemia pada anak-anak, karena rendah zat besi, dapat menghalangi penyerapan zat besi dari makanan lain, dan berpotensi menyebabkan iritasi pada lapisan perut, sehingga meningkatkan risiko kehilangan darah. Oleh karena itu, susu sapi tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 1 tahun.
2. Kehamilan
Saat hamil, kebutuhan tubuh akan zat besi dan folat meningkat karena tubuh memproduksi sel darah merah untuk dua orang. Jika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi, anemia dapat berkembang.
Anemia pengenceran juga sering terjadi selama kehamilan, di mana peningkatan cairan dalam tubuh mengencerkan sel darah merah. Morning sickness dan kehamilan ganda juga dapat memperparah kondisi ini.
3. Penyakit Kronis
Banyak penyakit kronis mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah atau menyerap nutrisi penting. Beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan anemia meliputi:
- Kanker
- Penyakit tiroid
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati (seperti hepatitis B dan C)
- HIV/AIDS
- Diabetes
- Penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis
- Penyakit Crohn dan gangguan usus lainnya
Terkadang, pengobatan untuk penyakit kronis juga dapat menyebabkan anemia. Misalnya, kemoterapi yang ditujukan untuk menyerang sel kanker juga dapat merusak sumsum tulang, tempat produksi sel darah merah.
4. Diet
Asupan makanan yang tidak memadai juga menjadi penyebab utama anemia. Vegan dan vegetarian berisiko lebih tinggi terkena anemia karena daging, yang merupakan sumber zat besi heme, tidak termasuk dalam pola makan mereka. Kekurangan folat atau vitamin B-12 juga dapat menyebabkan anemia.
Namun, risiko ini bisa dihindari dengan perencanaan makan yang baik, konsumsi makanan yang diperkaya, atau suplemen jika diperlukan.
Mencegah Anemia
Untuk mencegah anemia, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi harian, terutama zat besi, folat, dan vitamin B-12. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu mencegah anemia:
- Konsumsi makanan kaya zat besi: Termasuk daging tanpa lemak, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Makan makanan kaya vitamin C: Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Konsumsi buah jeruk, paprika, dan tomat untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
- Perhatikan asupan folat dan B-12: Folat dapat ditemukan dalam sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian, sedangkan B-12 ditemukan dalam produk hewani seperti daging, ikan, dan produk susu. Jika Anda vegan atau vegetarian, pertimbangkan untuk mengambil suplemen.
- Hindari konsumsi kafein yang berlebihan: Kafein dapat menghambat penyerapan zat besi, jadi sebaiknya batasi konsumsi kopi atau teh saat makan.
Anemia adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, penyakit kronis, kehamilan, dan pola makan yang buruk.
Dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi harian dan menjaga kesehatan tubuh, risiko terkena anemia dapat dikurangi.
Jika Anda khawatir terkena anemia, berkonsultasilah dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.